Halaman

Selasa, 01 Februari 2011

Komdat 5 - Data Link Control


Data Link Control

Data Link Control adalah pengiriman data melalui link komunikasi data yang terlaksana dengan penambahan kontrol layer dala setiap device komunikasi.

Data Link adalah medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu posedur data link control terpakai.

keperluan-keperluan & tujuan-tujuan untuk komunikasi data secara efektif antara 2 koneksi stasiun transmisi penerima secara langsung, untuk melihat kebutuhan bagi data link control;
* Frame synchronization : data dikirim dalam blok-blok yang disebut frame. awal dan akhir frame harus dapat di identifikasi.
* Flow Control : stasiun pengirim harus tidak mengirim frame-frame pada rate/kecepatan yang lebih cepat daripada statsiun penerima yang dapat menyerapnya.
* Erorr Control : bit-bit erorr yan dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki
* Addressing (pengalamatan) : pada line multipoint, identitas dari dua stasiun yang berada dalam suatu transmisi harus di ketahui
* Kontrol & data link yang sama : biasanya tidak diinginkan mempunyai path komunikasi yang terpisah untuk sinyal-sinyal kontrol. karena itu, receiver harus mampu membedakan kontrol informasi dari data yang sedang di transmisi.
* Link Management : permulaan, pemeliharaan & penghentian dari pertukaran data memerlukan koordinasi dan kerjasama diantara stasiun-stasiun. Diperlukan prosedur untuk manajemen pertukaran ini.

5.1. konfigurasi-konfigurasi Line

Ada 3 karakteristik yang membedakan berbagai konfigurasi data link:
  •   Topology
  •  Duplexity
  •  Line discipline (rancangan tata tertib)
Topology dan Duplexity
      Topology dari suatu data link menyatakan pengaturan fisik dari stasiun pada suatu link. Ada dua konfigurasi topology :
  • Point to point, jika hanya ada dua stasiun
  • Multipoint, jika ada lebih dari dua stasiun. Dipakai dalam suatu computer (stasiun utama/stasiun primary) & suatu rangkaian terminal (stasiun sekunder/stasiun secondary)
Gambar 5.1 menunjukkan keuntungan konfigurasi multipoint yaitu computer hanya perlu suatu I/O port tunggal dan juga hanya memerlukan suatu kabel transmisi tunggal sehingga menghemat biaya operasional.
 
Duplexity dari suatu link menyatakan arah & timing dari aliran sinyal.
Jenis-jenis duplexity :
  • Simplex Transmission, aliran sinyal selalu dalam satu arah. Contoh : hubungan computer dengan printer. Transmisi simplex ini jarang dipakai karena tidak mungkin untuk mengirim error atau sinyal control kembali melalui link ke sumber data.
  • Half-duplex link, dapat mentransmisi & menerima tidak secara simultan
  • Full-duplex link, dua stasiun dapat mengirim & menerima data satu terhadap yang lain secara simultan.
Persinyalan digital dapat memakai full-duplex dan half-duplex link. Untuk persinyalan analog, penentuan duplexity tergantung pada frekuensi. Baik penggunaan transmisi guided atau unguided, dimana bila suatu stasiun transmisi & penerimaan pada frekuensi yang sama, berarti beroperasi dalam mode half-duplex. Sedangkan bila suatu stasiun mentransmisi pada suatu frekuensi & menerima pada frekuensi yang lain maka beeroperasi dalam mode full-duplex.

Line Discipline (rancangan tata tertib)
Beberapa tata tertib diperlukan dalam penggunaan link transmisi. Pada mode half-duplex, hanya satu stasiun yang dapat mentransmisi pada suatu waktu. Baik mode half-duplex atau full duplex, suatu stasiun hanya mentransmisi jika mengetahui bahwa receiver telah siap untuk menerima.

Poin to Point Link
Bila stasiun ingin mengririmkan data ke stasiun yang lain, maka pertama dilakukan penyelidikan (dinyatakan sebagai enq/enquiry) stasiun lain untuk melihat apakah siap menerima. Stasiun kedua merespon dengan suatu positive acknowledge (ack) untuk indikasi telah siap. Stasiun pertama kemudian mengirim beberapa data, sebagai suatu frame.

Setelah beberapa data dikirim, stasiun pertama berhenti untuk menunggu hasilnya. Stasiun kedua menetapkan penerimaan data (ack) yg sukses. Stasiun pertama kemudian mengirim suatu message akhir transmisi (eot) yang menghentikan pertukaran dan mengembalikan sistem seperti semula. Bila terjadi error pada transmisi, suatu negative acknowledgement (nak) dipakai untuk mengindikasikan bahwa suatu sistim tidak siap menerima, atua data yang diterima error. Hal ini diperlihatkan sebagai garis tipis dalam gambar. Jika hal ini terjadi maka stasiun mengulang tindakan akhirnya atau mungkin memulai beberapa prosedur perbaikan error (erp). Garis tebal pada gambar memperlihatkan keadaan normal.

3 fase dalam prosedur control komunikasi ini:
  • Establishment (penentuan) : memutuskan stasiun mana yang transmisi dan mana yang menerima dan apa receiver siap untuk menerima.
  • Data transfer : data di transfer dalam satu atau lebih blok-blok acknowledgment
  • Termination : membatasi koneksi logika (hubungan transmitter-receiver).

Multipoint links
Aturan umum yang dipakai dalam situasi ini yaitu poll dan select.
  •  Poll : primary meminta data dari suatu secondary
  • Select : primary mempunyai data untuk dikirim dan memberitahu suatu secondary bahwa data sedang datang
Bentuk lain dari line discipline, yaitu contention, dimana tidak ada primary tetap hanya suatu kumpulan stasiun-stasiun peer keduanya baik transmitter dan receiver harus di identifikasi. Stasiun ini dapat mentransmisi jika jalur/line sedang bebas, jika tidak maka harus menunggu. Taknik ini dapat ditemukan dalam pemakaian secara luas pada local network dan sistem satelit.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa :
  •  Poin to pint tidak perlu address
  •  Primary-secondary multipoint perlu satu address untuk mengidentifikasi secondary
  • Peer multipoint perlu dua address untuk mengidentifikasi transmitter dan receiver

5.2. Flow Control

Adalah suatu teknik untuk memastikan/meyakinkan bahwa suatu stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima.

Tanpa flow control, buffer dari receiver akan penuh sementara sedang memproses data lama. Karena ketika data di terima, harus dilaksanakan sejumkah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data.

Bentuk sederhana dari flow control yaitu stop and wait flow control
Cara kerjanya:
Suatu entity sumber mentransmisi suatu frame. Setelah diterima, entity tujuan memberi isyarat untuk menerima frame lainnya dengan mengirim acknowledgment sebelum mengirim frame berikutnya. Entity tujuan kemudian dapat menghentikan aliran data dengan tidak member acknowledgment.

Untuk blok-blok data yang besar, sumber akan memecah menjadi blok-blok yang lebih kecil dan mentransmisi data dalam beberapa frame. Hal ini dilakukan dengan alasan :
  • Transmisi yang jauh, dimana bila terjadi error maka hanya sedikit data yang akan di transmisi ulang
  • Pada suatu multipoint line
  • Ukran buffer dari receiver akan terbatas.








Tidak ada komentar: